Ketika Mereka Tak Mengakuimu

202009-National Geographic Indonesia

Transpuan adalah bagian dari kehidupan masyarakat yang tak terelakkan. Mereka adalah kelompok manusia yang terpinggirkan di beberapa wilayah negara. Mereka terikat dalam istilah lazim disebut Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, and Queer. Istilah ini lahir di tengah tahun 1960-an, dimana kisah pertama kali muncul di Belanda dan Amerika Utara. Dimana terdapat pasangan sejenis yang kedapatan melakukan hubungan rahasia. Dari situlah muncul istilah LGBTQ. Di Indonesia sendiri, secara etimologi bahasa diserap menjadi transpuan khusus untuk istilah transsgender dan queer.

Kelompok transpuan menjadi polemik dalam kehidupan bermasyarakat yang menjunjung norma agama. Dimana terdapat aturan-aturan sebagian agama menjelaskan menolak keberadaan mereka, sebagian lagi masih abstain dari perdebatan-perebatan yang ada. Namun, secara global masyarakat komunitas menerima mereka layaknya kenormalan dalam hidup. Lantas bagaimana kehidupan mereka?

Latar Belakang Kehadiran Transpuan

Banyak hal yang melatari munculnya transpuan di tengah kehidupan bermasyarakat. Salah satunya adalah faktor biologis. Faktor ini adalah bawaan dari hormonal dan genetik. Hal ini menyebabkan faktor biologis ini mendorong penciptaan transpuan secara alami. Dimana seseorang memiliki perilaku berbeda dari wujud fisiologisnya. Sebagai contoh, seorang laki-laki memiliki karakteristik perempuan dalam hormonnya. Ini bawaan lahir yang sulit untuk dilawan.

Faktor modus yang sering muncul adalah faktor dorongan kelainan kebiasaan seksual. Dimana seseorang lahir secara normal dengan identitas yang normal juga. Namun dikarenakan faktor eksternal, perilakunya berubah menjadi berbeda dari karakter fisiologisnya. Selain itu, yang juga menjadi faktor atas koersivitas atau keterpaksaan memilih menjadi transpuan menjadi tak terelakkan karena desakan ekonomi. Bagaimana kelompok minoritas ini menjalani hidup? terutama pada saat pandemi ini berlangsung?

Tinggalkan Balasan

×