Awalnya Maharani berharap menemukan resep baru di museum kota. Tapi yang Ia temukan berbeda. Pada suatu muasal yang jauh ada sebuah kapal penangkap ikan Bugis. Kapal itu remuk dihantam badai Atlantik. Satu-satunya yang tersisa adalah seorang lelaki muda dengan bantalan kulit berisi bambu. Lelaki itu diselamtkan oleh kapal dagang Portugis.
Para awak kapal yang menemukan lelaki nahas tersebut memberikan makanan khas Eropa yang serba tawar. Hal itu membuatnya lari ke dapur. Di sana lelaki itu mencoba merenenungkan diri. Sebagai negara kaya rempah, Ia tidak biasa memakan makanan tawar tersebut.